Friday, May 5, 2017

"ARTI SEBUAH KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA"


Bahagia itu apa?
Sebagian besar pasti akan menjawab bahagia adalah ketika kita bisa memiliki segalanya, rumah dan mobil mewah, harta yg melimpah dsb.
Itu adalah jawaban dari orang yg menilai kebahagiaan dari apa yg sering dia lihat, menilai rasa bahagia dari cerminan diri sendiri, tapi pernahkan kita bertanya dan melihat menggunakan hati kita tentang apa itu bahagia yg sesungguhnya?

Bahagia itu bukanlah mereka yg hidup mewah bergelimang harta.
Kita bisa ambil gambaran, pernah ga kalian melihat satu keluarga yg tidak memiliki tempat tinggal tidur di kolong jembatan? Tidur di bantaran/pinggiran sungai namun masih bisa tertawa bersama? Dan coba kita perhatikan raut wajah mereka yg hidup penuh akan gelimangan harta, wajah mereka kusut, keras, tegang, senyum yg tak terlihat seakan penuh akan tekanan dan rasa takut?

Dari gambaran cerita di atas gue akan simpulkan apa itu arti sebuah kebahagiaan versi gue ye.
Bahagia itu bukan saat llu punya segalanya, bukan saat apa yg llu mau selalu bisa terpenuhi, menurut gue llu akan tau apa arti bahagia saat llu bandingin diri llu sama orang yg berada di bawah llu, hari ini llu hidup masih bisa ngumpul sama keluarga² llu dan bayangin kalau llu jauh dr mereka, hari ini llu bisa makan enak sehari 3x dan llu coba bayangin di posisi mereka yg untuk makanpun susah, hari ini llu masih bisa tidur nyenyak dan hangat berselimut dalam kamar dan coba llu bayangin kalau llu tidur di emperan atau kolong jembatan yg dingin tanpa selimur.

Bahagia itu sederhana sobb, bahagia itu ketika llu mampu bersyukur atas apa yg llu miki hari ini, kalau llu mengartikan bahagia itu seperti mereka yg kaya raya berarti llu gagal mengartikan kata bahagia.

Kita yg selalu membandingan diri kita dengan mereka yg berada di atas hanya akan membuat kita stres tak karuan, bandingkanlah diri kita dengan mereka yg berada di bawah kita maka kita akan tau dan mengerti apa itu arti bahagia yg sesungguhnya.

" SEDIKIT KISAH TENTANG SANG AYAH"


Ayah, adakah manusia yg lebih baik daripada "Ayah" ?


Ayah, adakah manusia yg lebih tulus daripada "Ayah" ?


Jawabannya TIDAK, TIDAK dan TIDAK AKAN PERNAH ADA, tidak akan pernah manusia yg lebih baik dan lebih tulus daripada "Ayah". 


Manusia yg rela mati-matian hanya untuk mengabulkan permintaan dari sang anak. 

Manusia yg kadang rela terlihat bodoh demi melihat senyum dari sang anak. 

Dan manusia yg pantang menyerah kerja banting tulang hanya demi kebahagiaan sang anak.

Meski terkadang permintaan dari sang anak terlihat berat dan sulit untuk di kabulkan, sang ayah tetap dengan semangatnya, berusaha bekerja keras demi mengabukkan permintaan sang anak, entah sudah berapa banyak keringat yg netes dari tubuh Sang Ayah hanya karna alasan permintaan Sang Anak, entah sudah berapa banyak air yg menetes dari mata Sang Ayah hanya karna alasan mencari bahagia sang anak.

Di balik kulit yg sudah keriput terdapat tulang yg sesungguhnya sudah rapuh, namun jiwa api yg berada dalam hati Sang Ayah tetap berkobar demi Sang Anak tercinta. 


Bahkan tanpa Sang Anak sadari saat Sang Ayah jatuh sakit Sang Ayah tetap berusaha bekerja untuk memenuhi kebutuhan Sang Anak.

Pertanyaannya, Sadarkah Sang Anak atas perjuangan Sang Ayah yg sampai saat ini masih berusaha membahagiakannya dengan segala kesusahan dan kesulitannya? 

Sadarkah Sang Anak atas permintaannya yg terkadang memang memberatkan dan terasa sulit bagi Sang Ayah? 


Jika sadar, pantaskah Sang Anak buat Sang Ayah kecewa dengan tingkah yg terkadang bodoh? 


Apa alasan Sang Anak membuat Sang Ayah Menangis atas segudang dedikasi hidup yg sudah di berikannya kepada Sang Anak?

Kalau Ayah kalian masih ada, samperin, cium tangannya, perbanyak ucapan maaf dan terimakasihterhadapnya, selagi Ayah kalian masih ada atau selagi kalian masih bisa bertemu sama Sang Ayah 

giliran Sang Ayah membahagiakan sudah habis, sekarang giliran kalian yg membahagiakan Sang Ayah...

"TERUSLAH PERAWAN MESKI TELAH GONTA GANTI PACAR, JAGALAH HARTA TERINDAHMU MESKI GODAAN TERBAIK ADA DI DEPANMU"


Di era global seperti ini memang pergaulan sangatlah mengerikan, gimana tidak llu liat aja pergaulan anak-anak jaman sekarang seperti apa, nakal bangga, nakal bangga dan NAKAL BANGGA, remaja nakal sudah biasa, orang dewasa nakal sudah biasa dan jaman sekarang BOCAHPUN JUGA NAKAL, ngeroko di pinggir jalan, ngelem, dan parahnya lagi gue pernah liat fhoto anak BOCAH yg sedang berciuman sama kekasihnya, sumpah parah mampus.

llu bayangin kalau sex bebas sudah menjadi permainan dasar BOCAH-BOCAH jaman sekarang, llu bayangin kalo para wanita udah ga perawan padahal masih bocah, gue sangat menyayangkan itu, STOP PERGAULAN BEBAS JAGA HARTA BERHARGAMU UNTUK KEKASIH HALALMU KELAK, kalo udah gini siapa yg salah? Si wanita? Atau si pria?
Oke gue ga nyalahin si wanita tp juga ga nyalahin si pria, sekarang cari jalan baiknya aja, bergaulan sebebas-bebasnya, cari pengalaman sebanyak-banyaknya cari kawan seebanyak-banyaknya perluas wawasanmu TAPI INGAT HARUS TETAP DI BATAS KEWAJARAN.

Terkhusus untuk wanita yg kalo sudah P*CAH udah ga bisa di perbaiki lagi, tolong gue mohon jaga, hargai, dan rawatlah HARTA itu, jangan berikan hartamu sekalipun itu kekasihmu, terkecuali suamimu, kalau ada yg ingin menyentuh HARTAmu itu sekalipun itu kekasihmu MAKA TINGGALKAN karna gue jamin dia bukan kekasih yg baik dan buat PRIA kalo llu sayang, llu cinta, ya llu mesti JAGA bukan malah NGERUSAK.

Jauhi apa yg mesti di jauhi, jaga HARTA terindahmu, silahkan cari kawan sebanyak-banyaknya namun tetap harus memilahnya, perluas wawasan dan pengetahuanmu untuk bekal pengalamanmu di masa yg akan datang.

Gue tau merubah yg sudah terlanjur itu sulit, tapi mencegah yg belum TERLANJUR itu masih bisa, perbaiki dan kemudian memperbaiki.

"PAHLAWAN TANPA TANDA JASA YANG SESUNGGUHNYA"



Oke sewaktu kecil kita selalu di sampaikan dan di ajarkan tentang pahlawan tanpa tanda jasa, kalau di tanya siapakah pahlawan tanpa tanda jasa itu maka 100% dari kita akan menjawab "GURU" betul atau tidak?

Nahh seiring berjalannya waktu gue mulai berpikir dan bertemu orang-orang yg juga termasuk dalam golongan pahlawan tanpa tanda jasa, gue akan beri satu contoh.

Adalah seorang pengatur lalu lintas, mereka bukan polantas, bukan tentara, bukan siapapun dari anggota kenegaraan, beliau hanya seorang yg memiliki waktu luang namun mau mengisi kekosongan waktunya untuk membantu lalu lintas terutama di persimpangan yg selalu macet.

Sebenarnya itu bukan tugas mereka melainkan tugas seorang polantaskan, tapi mereka rela panas-panasan dan mungkin hujan-hujanan membantu polantas merapihkan lalu lintas dan TANPA DI BAYAR OLEH NEGARA atau SIAPAPUN.

Nahh mereka itu yg menurut gue PAHLAWAN TANPA TANDA JASA, membantu tanpa mengharap imbalam, membantu dengan hati dan penuh kesuka relaan, dan menurut gue pahlawan yg sesungguhnya adalah yg tidak di bayar, karna kalau di bayar itu namanya bukan pahlawan tapi petugas, oke gue minta maaf dengan sangat mengenai postingan gue kali ini.

Gue sempet bertanaya siapa yg membayar mereka? Dan ternyata gue tau dan lihat sendiri kalau ternyata mereka kadang di beri atau di kasih duit atau makan oleh pengguna jalan, di beri duit secara suka rela oleh sang pengguna jalan dan gue pernah mendapati salah satu dari mereka di beri bungkusan nasi oleh seorang pengguna jalan.

Gue kadang miris tapi juga kadang bangga liat masih ada yg mau jadi PAHLAWAN TANPA TANDA JASA DAN TANPA MENGHARAP BAYARAN.

Gue sedikit nyesek dan salut, di daerah gue ada sebuah simpang empat yg jarang ada petugas lalu lintas, tanpa petugas lalu lintas biasa ada mereka jalanan lancar jaya aje tp pas mereka ga ada dan petugas lalu lintas juga ga ada jalanan super duper macet total.

Tulisan gue ini adalah kebanggaan dan kekaguman gue buat Mereka yg bukan polantas namun rela dan mau membantu tugas polantas sebagai pengatur lalu lintas.

Kalian adalah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA yg sesungguhnya.

ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN




Gue yakin kalau di dunia ini banyak orang baik, banyak orang jujur hanya saja mereka semua milih diem dan mendiemkan.

Gue pernah berfikir sambil bertanya sama diri gue sendiri, kenapa di dunia ini orang baik tak begitu terlihat? Orang jujur sungguh begitu langka? Padahal asli gue sangat yakin di dunia ini lebih banyak orang baik dan jujur ketimbang yg jahat dan pendusta.

Kenapa orang baik lebih milih diem ketimbang ngebacot atau bertingkah kalau pemikiran gue sih karna mereka takut salah di setiap tindakannya dan adanya keraguan di hati ketika ingin berbuat baik, misalnya mau ngebantu orang tua menyebrang jalan tp ragu karna punya keyakinan kalau orang yg normal bisa lihat bisa jalan itu bisa nyebrang sendiri oke ini cuman contoh ya contoh yg sangat kecil.

Kemudisn kenapa orang jujur begitu langka, sebetulnya sih ga langka cuman orang jujur ga mau banyak bicara aja, jd mereka lebih milih diem meskipun terkadang yg di liatnya adalah sebuah keburukan seseorang, itu semua karna 100% orang jujur adalah orang baik dan lebanyakan orang baik adalah yg diem.

Pernah ga sih llu bayangin kalau di dunia ini orang baik dan jujur itu pada mengemukakan diri, ga sembunyi, ga diem, kaya yg ada lebanyakan saat ini?

Dunia ini sudah terlalu penuh dengan sampah orang² pendusta,sampah orang² munafik, sampah orang² pengecut dan bermuka dua.

Sebegitu mahalnya harga sebuah kebaikan dan kejujuran di dunia ini sampe² gue pernah liat di salah satu sosmed sebuah video yg menampilkan tentang pengujian kejujuran atau kebaikan seseorang, dan asli orang baik dan jujur lebih milih diem padahal yg dia lihat adalah sebuah kejahatan atau keburukan.

Soo buat llu semua yg merasa baik dan merasa jujur, gue sih cuman nitip pesen satu hal, jangan sekali-kali diam ketika melihat kejahatan dan jangan sekali-kali mendustakan sebuah kejahatan, dan kata guru gue berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Seorang Ayah dan buah hati



Kebetulan kemarin gue ga sengaja liat post salah seorang pengguna medsos, di post itu terlihat seorang yg tua mengeluarkan sekantung duit pecahan 2000an di sebuah counter, bapak itu berniat membelikan sang anak handphone menggunakan uang tersebut.
Gue baca sih bapa itu TERPAKSA membelikan hanphone buat anak TERSAYANGNYA karna sang anak ga mau sekolah kalau ga di beliin handphone.

Sekolah niatnya apa ya nak? Nuntut ilmu? Atau nuntut gengsi?

Si bapa ga salah karna pada dasarnya seorang bapa akan melakukan apa saja demi kebahagiaan buah hatinya, yg salah disini adalah POLA PIKIR si anak yg sepertinya perlu di poles dikit, sang anak ga mikir apa kerjaan orang tua, berapa banyak duit orang tua dan menurut gue itu duit hasil tabungan atau mungkin duit terakhir orang tuanya ye, iya kalau tuh anak pinter atau berprestasi lah kalo tuh anak ga ada prestasinya sama sekali gimana, sekolah cuman modal buku sama pulpen doang, otaknya di tinggal dan di pake hanya saat main² doang kan konyol.

Gue suka sedih aja kalau ada bocah yg bertingkah kaya gitu, di sekolahin aja syukur lah ini kok malah minta yg engga-engga, pake ngancam ga mau sekolah lagi kalau ga di beliin handphone, inget jaman gue sekolah dulu kok ga gitu² amat ya.

Orang tua sih memang akan selalu berusaha menyenangkan anaknya tapi bagaimanakah dengan sang anak? Ada berapa banyak anak yg mampu menghargai usaha orang tua? Berapa banyak anak yg mendedikasikan hidupnya untuk kebahagiaan orang tua?
Cerita ini bisa di jadikan pelajaran buat kita semua yg sudah punya anak, baru bunya anak atau yg akan punya anak, menurut gue memanjakan sang anak itu boleh asal jangan OVER nanti kalau OVER orang tua bisa di bikin kebingungan oleh tingkah sang anak, cerita di atas contohnya, mungkin karna sang anak merasa pasti bakal di turutin jika sang anak ngancam ga mau sekolah lagi al hasil di kabulkan to, penanaman pemikiran sejak dini sangat menentukan pola pikir sang anak kedepannya, kalau dari dini tidak terlalu di manjakan kemungkinan besar ga bakal ada kasus kayak gini.

"SEJUTA DAMPAK BURUKNYA, TAK ADA DAMPAK BAIKNYA, NAMUN PENGGUNANYA TAK TERHITUNG BANYAKNYA"


Siapa sih yg gak tau benda penghasil asap yg satu ini, pria, wanita tua muda.

Benda yg juga menjadi salah satu penyumbang dan pemasok pajak besar untuk negeri kita tercinta ini.

Benda yg juga menghantarkan para pemilik sahamnya menjadi salah seorang terkaya di indonesia.

Pertanyaannya, halalkah rokok? Atau haramkah?

Oke gue yakin akan ada pro dan kontra ketika kita mempertanyakan tentang kehalalan rokok ini.

Gue ada sedikit pertayaan buat para perokok aktif, apa keuntungan rokok buat diri kalian atau kesehatan kalian?

Menurut gue sih ga ada dan memang ga ada, setau gue rokok malahan salah satu benda pembawa penyakit ke tubuh kita, kangker, serangan jantung, ipotensi gangguan kehamilan dan janin, nah tuh tulisan yg ada di belakang setiap bungkusan rokok, apakah kalian ga takut sama tulisan yg ada di belakang rokok tadi?

Oke gue yakin kalau para perokok aktif ditanya apakah gak takut sama penyakit yg di tawarkan oleh rokok tadi mereka semua pasti akan jawab TAKUT namun apa yg membuat kalian masih saja ngerokok padahal kalian sendiri takut akan dampaknya.

CANDU? Ya gue yakin candu adalah satu²nya alasan kenapa mereka masih dan tetep saja ngerokok, candu itu hadir setelah ada yg namanya terbiasa dan satu hal yg sulit di rubah itu adalah sesuatu yg sudah menjadi kebiasaan.

Berhenti ngerokok itu sulit? Ya pasti sulit jika kita lemah, namun jika kita percaya diri dan kita yakin kalau rokok itu bukanlah hal yg baik maka percayalah kalau kalian bisa jauhin rokok dari hidup kalian.

Ayolah teman matikanlah rokok kalian, ga ada satupun hal positive yg kalian dapet dari rokok, yg ada cuman penyakit doang, dan kalian harus tau penyakit yg bakal di sebabkan oleh tiap batang rokok yg kalian isep itu bukan cuman ngincar hidup kalian tapi juga ngincar hidup mereka yg bukan seorang perokok, asap yg kalian hasilkan kemana-mana.

Percayakan diri kalian kalau rokok itu ga baik, niatkan di hati kalian dan sugestikan ke otak kalian kalau kalian pengen jauh dr rokok dan gue yakin kalian ga bakal lagi mau ngerokok.

"Rela terlihat NAKAL demi menyandang gelar TERKENAL"


Disini siapa yg tak ingin terkenal? Siapa yg tak ingin di kenal?
Terkenal, mungkin memiliki kebanggaan tersendiri bagi mereka yg sudah menyandang gelar tersebut, namun terkenal pun juga karna ada beberapa faktor yg pertama terkenal karna Prestasi yg ke dua terkenal karna NAKAL, kita ambil contoh yg terkenal karna Prestasi adalah Bill Gates, dan yg terkenal karna dia nakal adalah contohnya Miy*bi maaf banget sebelumnya contoh yg terkenal karna nakal nya itu ga ngenakin di baca ya.

Tapi yg gw sayangkan saat ini adalah mereka yg terkenal karna Preatasi itu jarang bermunculan sedang yg terkenal karna gaya nakalnya itu cepet banget bermunculan, llu fhoto gaya nakal, sexy, buka baju bikin video panas dsb kemudian llu share di medsos maka llu bakal langsug terkenal, tp ya resiko di balik itu semua llu bakal di Judge sebagai orang yg terkenal karna nakal.

Gw sangat akuin kalau dunia saat ini memang benar-benar aneh, yg buruk kadang di up dan yg bener kadang malah di down kan, gw ga ngerti saat ini kita berada di jaman apa, atau kaya bilangnya sinetron itu mungkin saat jni kita berada di dunia terbalik ya, dunia yg dimana kenakalan menjadi sebuah kebanggaan dan kebaikan menjadi sebuah kelangkaan.

Guyss, llu uploud fhoto sexy video panas dsb mungkin llu bakal langsung terkenal namun ingat terkenal dengan cara begituan itu bukanlah terkenal yg sebenarnya, tanpa llu sadari llu bakalan jd bahan hinaan publik, llu jd omongan orang banyak dan yg mereka omongkan pun bukanlah hal yg baik atau menyenangkan, beda halnya kalo llu terkenal karna llu punya prestasi, terkenalnya llu bakal abadi bahkan saat llu udah ga ada mungkin orang-orang akan tetap nginget llu dan tetep ngomogin llu dan omongan mereka pun gw jamin pasti yg baik-baik dan menyenangkan.

Soo, silahkan terkenal tapi terkenalah dengan hal yg positif biar terkenal llu abadi, jangan terkenal tanpa prestasi namun dengan tingkah yg nakal karna andai llu terkenalpun paling cuman sesaat.

SOAL PENAMPILAN


Gue pernah dapet masukan dari seseorang yg dimana beliau bilang gini ke gue kalo lu mau jadi orang baik maka jadilah orang yg paling baik, naamun kalau llu mau jadi orang jahat maka jadilah orang yg paling jahat". Oke kita kembali ke topic dan maaf kalau tulisan pembuka tadi ga ada hubungannya dengan gambar yg kali ini gue post.

Kali ini gue mau ngebahas sedikit tentang gaya berpenampilan terkhusus bagi kaum hawa yg sangat gue sayangkan.

Tidak bisa di pungkiri kalau akhir² ini gaya berpenampilan HIJAB adalah salah satu gaya yg paling trend di kalangan kaum hawa untuk saat ini.

Gue sangat bangga kalau di Dunia ini semakin banyak kaum hawa yg berjilbab ya karna jilbab adalah salah satu perintah ALLAH kan.
Namun gue sangat menyayangkan kenapa masih ada yg mau memakai pakaian super ketat padahal sudah berjilbab.


Gue yg tadinya sudah sangat bangga ketika melihat bagian atasnya berjilbab namun ketika gue melihat pakaian bagian bawahnya ketat (MENGIKUTI BENTUK LEKUK TUBUH) entah kenapa rasa bangga gue tiba² ngilang gitu aja.

Entah apa alasan wanita suka mengenakan pakaian ketat padahal sudah berjilbab, dan menurut gue itu adalah sebuah kesalahan kan.
Ya menurut gue sih sangat sayang kalau ingin menjalani Syariat nya namun masih nanggung gitu.

Dan setau gue juga kalau bentuk badan terlalu nampak akan membawa banyak dampak negative buat tuh si wanita terutama padandangan pria, otomatis si pria ketika memandangnya akan menggunakan sedikit nafsu ya meski ga semua pria gitu sih.
Ini kata Guru gue "Dan Berdosalah wanita di setiap langkah kakinya jika dia mengenakan pakaian terlalu minim(Mengumbar Aurat), dan terlalu ketat(MENGIKUTI BENTUK LEKUK TUBUH) selama Pria memandangnya mengenakan Sahwat selama itu juga dosa terus mengakir padanya". Saran dari gue, untuk berbuat baik ga ada alasan terpaksa, ga ada alasan ngikuti trend, ga ada alasan biar di liat orang baik, menjadi baik adalah kewajibpan, tuntutan hidup jadi ga boleh nanggung².

Oke cuman ini yg mau gue tulis kalau ada yg salah gue sangat meminta maaf atas tulisan gue dan kalau ada masukan atau komentar silahkan di komen.

"BIAYA PERNIKAHAN MAHAL HANYA KARNA GAYA DAN GENGSI"


Oke guys kali ini gw mau sedikit ngebahas tentang pernikahan ya, menurut gw kok sekarang pernikahan jaman sekarang itu seperti macam di persulit dan dipermahal ya, maaf banget sebelumnya ye maafff bangetttt, gw liat ada beberapa jenis cwe jaman sekarang yg kalau di nikahin minta acaranya di gedung, cara mewah dan megah, emmh dsb lah, gw ngerasa permintaan seperti itu hanya menjadi pembebanan ke pihak prianya.

Nikah itu kan tujuannya untuk masa depan, untuk menghasilkan keturunan, untuk menuju ke sunnahnya, dan syarat yg di anjurkan pun ga perlu biaya mahal. Cukup ada calon pengantin pria dan wanita, wali, saksi, ijab dan qobul, kemudian acara atau syukuran (ambil yg sederhana saja) itu ya gw banyak-banyakin paling abisnya berapa ya, sekarang menurut gw kenapa di persulit, minta biaya jujuran atau uang mahar yg besar, sewa gedung, acara mewah dsb, dan menurut gw permintaan jaman sekarang itu macam mempersulit, apa karna gengsi? Apa karna gaya? Heyyy menikah itu bukan sekedar untuk gengsi dan gaya, ingat tujuan menikah itu apa, mencari keturunan? Menata masa depan? Menjalankan sunnahnya? Kalau iya kenapa menikah itu jd di persulit? Bukannya hal yg baik itu harusnya di permudah bukan di persulit?

Kalau jawabannya yg bikin mahal itu adatnya, adat bisa di pertimbangkan oleh kedua belah pihak keluarga, untuk mengambil jalan tengahnya.

Sedikit masukan untuk kalian yg mungkin sedang mau mengadakan acara pernikahan, atau yg bakal menikah, janganlah di persulit dan di permahal hanya karna gaya dan gengsi semata, permudahlah dan jangan di persulit, menikahlah sesederhanya saja asal bermakna, minimalisirlah pengeluaran sekiranya masih bersisa uangnya itu bisa uangnya di puter bikin usaha keluarga, investasi atau apalah untuk pendapatan tambahan dimasa yg akan datang kelak.

"STOP MENONTON SINETRON, SELAMATKAN GENERASI BANGSA DAN BERIKAN TONTONAN YANG BERMANFAAT"

Oke guys kebetulan gue tadi ada liat bocah bermain di deket kost gue, gue pikir sih main mainan biasa aja sampe akhirnya gue nyadar ternyata mereka bermain seakan-akan mereka adalah pemain salah satu sinetron (an*k j*lan*n) yg lg trend belakangan ini, gue sih ga ngelarang tuh bocah main pura² sebagai aktor atau aktris ye, tapi ya menurut gue janggal aja.

Seandainya mereka main mainan yg lebih pantes buat mereka semisal petak umpet, ular tangga dll nahh itu bakal lebih gue acungin jempol secara sekarang jarang banget gue liat bocah memainkan permainan macam tu.

Bermain atau meniru seakan mereka adalah pemain dari tuh sinetron menurut gue sih ga baik.sobb, kenapa ga baik, bocah ya, yg namanya bocah pasti menirukan apa yg dia lihat, mereka berpura-pura pacaran, berakting sebagai pasangan suami istri, dll.

Sekarang mah gue liat bocah² aja sudah pacaran betul kagak sobb?
Menurut gue itu salah satu dampak dari apa yg mereka tonton, apa yg mereka mainkan kemudian langsung mereka praktekan
Merajainya acara tv SINETRON di negri ini memang tidak bisa di tahan, tontonan bocah dulu adalah CARTOON dan sekarang acara bocah sudah mulai jarang dan SINETRON sudah sangat menguasai, otomatis bocah yg hobby nonton tv ga ada tontonan lain dan akhirnya nonton sinetron yg kemudian jadi booming di kalangan bocah dan di jadikan sebuah permainan kemudian di praktekan di dunianya.

Kalo jaman gue dulu sih juga sering main pura-puraan gitu tapi bukan tentang cinta²an melainkan main polisi sama malingan atau ga main masak-masakkan.haha

Menurut gue kalo di biarkan bocah-bocah nonton sinetron tiap hari maka kehancuran moral dan generasi yg tak bermutu akan jadi para penerus negri ini.

Disini peranan orang tua atau yg tua sangat di butuhkan, pembatasan, pembelajaran dan pengawasan terhadap bocahnya sangat sangat di butuhkan terutama dari apa yg mereka tonton atau lihat.

Apa yg gue tulis kali ini adalah apa yg gue lihat ya,kalau ada kekurangan atas tulisan gue yaa gue minta maaf yaa kalau ada saran atau komentar monggo di komen, owh iya satu lagi gambar di atas itu cuman ilustrasi ya.

" NEGERI INI TAK LAGI HEBAT, NEGERI INI TAK LAGI KUAT, TAPI SAAT INI NEGERI INI SUNGGUH SEKARAT"


Ketika keadilan adalah sebuah panutan bagi sebuah Negeri, Ketika kemakmuran adalah kiblat suatu Negeri, Ketika kebijaksanaan menjadi kebiasaan suatu Negeri maka bisa di paksakan Negeri itu adalah Negeri indah yg sangat sehat, dan itu adalah Negeri yg saat ini ku pijaki dan diami.

Tapi sekarang entah ini cuman perasaan, entah ini cuman mimpi, atau kah tulisan di atas hanya sebuah fatamorgana atau ekspetasi belaka, kenyataan di lapangan sungguh sangat memuakan.

Ketika maling helm di hakimi sampai mati dan ketika tikus berdasi mengutili duit Negeri sekian sekian Rupiah di diamkan dan tak sedikitpun di sentuh peluru atau pentungan besi, ketika perampok di tembaki sampai mati dan ketika penjabat Negeri bertingkah merugikan Negeri namun masih di beri kebebasan untuk kesenangan apakah ini keadilan?

Ketika Rakyat jelata menjadi Penjahat maka palu tak segan di ketukan untuk yg katanya sebuah keadilan, ketika Penjabat yg menjadi Penjahat seketika tukul menjadi lunak dan seakan tak mampu di ketukan, apakah ini yg namanya keadilan?

Masih pantaskah Negeri ini di sebut sebagai Negeri yg adil? Masih pantaskah Negeri ini disebut sebagai Negeri yg bijaksana?

Negeri ini sungguh sekarat dan sungguh sangat kritis, yg bisa kita lakukan saat ini apa? Menunggu, menunggu Negeri ini perlahan mati dengan sendirinya.

#Tulisan di atas hanyalah sebuah luapan kekesalan, masalah hukum, perkataan atau apapun itu semua yg ada di atas hanyalah sebuah ilustrasi belaka.

KEBODOHAN MASA LALU


Kadang gw sedih sendiri ketika ingat-ingat dosa yg dulu pernah gw buat dan mungkin saja dosa tersebut sampai sekarang masih saja gw buat.

Sedih rasanya ketika sadar kalau Tuhan sampai saat ini masih memberi gw kesempatan hidup dan bersyukur banget gw Tuhan masih beri gw kesempatan untuk bertaubat dan menyadari setiap inci kebodohan yg pernah gw perbuat dulu.

Gw terkadang mikir kenapa Tuhan masih beri kesempatan gw hidup sedang yg terus gw perbuat adalah dosa belaka, kadang gw juga mikir kenapa Tuhan nyiptain gw sedang dia nyiptain gw hanyalah sebagai seorang pendosa, dan jawaban dari itu semua baru gw dapet hari ini, hari dimana gw duduk sendiri di warung kopi pinggir jalan (meski gw ga ngopi), gw baru sadar kalau Tuhan masih beri kesempatan gw hidup adalah karna Tuhan nunggu gw untuk bertaubat, dan alasan Tuhan nyiptain gw adalah agar gw bisa nikmatin indahnya dunia yg penuh akan sandiwara ini dan gw bisa mensyukuri apa yg bisa gw rasain, apa yg bisa gw liat dan apa yg bisa gw dapat di dunia ini.

Dan sekarang gw baru terlahir sebagai seorang mantan Pendosa yg pernah berharap Surga, gw pernah jd sampah di dunia hingga pada akhirnya gw berusaha membersihkan sampah-sampah yg ada di dunia.

Gw ambil kesimpulan dari hidup adalah ga ada gunanya gw hidup kalau gw ga bermanfaat atau gw ga bisa nyiptain sesuatu yg bermanfaat buat gw sendiri dan buat orang lain, kalau gw hidup cuman sekedar hidup, bergerak makan dan bernafas maka apa bedanya gw sama babi dan monyet yg ada di hutan.

Hidup adalah perjuangan, perjuangan jadi baik dan terus berusaha menjadi baik, hidup juga adalah belajar, belajar dan terus belajar hingga akhirnya Tuhan datang untuk jemput kita pulang menuju ke singgahsananya.

"KUALITAS SUATU BANGSA DI TENTUKAN OLEH KUALITAS MORAL ANAK BANGSANYA"


Setuju ga kalau gw bilang Kualitas suatu Bangsa itu di tentukan oleh Kualitas Moral Anak Bangsanya?
Setuju ga kalau gw bilang Bangsa kita pada masanya dulu pernah menjadi Bangsa yg Berkualitas?
Setuju ga kalau gw bilang sekarang secara perlahan Kualitas Bangsa kita mulai memudar, perlahan redup dan tidak menutup kemungkinan akan pekat?

Gw sedih liat bocah sekarang masih ingusan SD bahkan TK sudah megang Gadget, gw sedih liat bocah sekarang masih ingusan sudah megang rokok dengan bangganya, gw sedih liat remaja sekarang mulai menyebar hal-hal yg tifak perlu di sebarkan, dan gw sedih banget liat para orang tua yg membiarkan anaknya bermain di zona nakalnya tanpa menyadarinya, gw sedih liat bocah yg kurang pengawasan dari orang tuanya, sedih gw dan sedih banget.

Mau jadi apa ini Bangsa? Mau jadi apa ini Negeri? Kalau para pewaris tahtanya adalah Manuisa-manusia konyol yg lebih bangga dengan kenakalannya.

Masihkah kita berdiam diri membiarkan para pewaris tunggal kita kehilangan moralnya? Kehilangan harga dirinya? Bahkan kehilangan masa depannya?
Sudah saatnya kita mulai bergandeng tangan, saling rangkul membentuk lingkaran dan mengurung para bocah di tengan rangkulan kita, agar kita bisa memberikan pengawasan lebih dan tatapan mata yg terfocus pada mereka.

Sudah saatnya kita menomer duakan kepentingan kita dan mulai meratapi mereka, selamatkan anak-anak kita dari zona payah yg hanya akan merusak, menindas bahkan menghilangkan masa depan mereka.

Gadget, Tekhnologi, Kemewahan, dan Kemanjaan kita kepada mereka tanpa kita sadari adalah bom waktu, adalah boomerang buat mereka, mari saling jabat dan mulailah mematikan boom wakti dan boomerang buat mereka.

"PERKEMBANGAN MORAL KALIAN LEBIH BAGUS TANPA TEKHNOLOGI"



lu semua setuju ga kalau tekhnologi, gadget adalah salah satu faktor perusak moral anak-anak bangsa?
Tekhnologi, alat yg di ciptakan manusia untuk mempermudah manusia untuk menjalani aktivitas atau kesehariannya, sangat menbantu memang.

Gadget adalah salah satu anak dari tekhnoligi terbarukan yg di ciptakan oleh manusia dengan tujuan yg sama yaitu mempermudah manusia untuk mengeksplore apa yg sulit di eksplore, mencari tau apa yg sulit di cari tau.

Tapi karna alat-alat tadi di jual bebas dan murah di pangsa pasar, setiap manusia bisa dengan mudah memilikinya, bahkan anak-anakpun sudah di lengkapi dengan gadget-gadget canggihnya karna aplikasi dan fitur-fitur seperti game dsb yg di sukai oleh anak-anak membuat anak akan senang sekali ketika memilikinya, dan membuat para orang tua akan bangga sekali bisa memberikannya ke anak.

Tujuan menciptakan alat-alat tersebut sih sangatlah bagus, tapi siapa sadar akan selalu ada dampak buruk di balik sesuatu yg katanya baik.

Tekhnologi dan gadget menjadi boomerang buat para manusia terkhusus manusia yg masih anak-anak, alat tersebut membuat anak menjadi pemalas, malas gerak terutama, belum lagi perkembangan anak yg belum siap menjajal dunia luar yg sangat membahayakan,rasa penasaran anak yg sangat tinggi, bisa jadi boom waktu buat mereka searching apapun bisa menggunakan alat itu, ya apapun.

Aplikasi searching tanpa pembatasan di gadget sangat membahayakan, anak-anak akan cepat sekali dewasanya karna alat ini, gw ngomong gini ya karna emang ini yg gw liat di lapangan.


Anak-anak pacaran ala-ala sinetron di televisi, anak-anak pacaran dengan gaya suami istri sudah macam film porn* yg mungkin mereka searching melalui gadgetnya.

Setelah terciptanya alat ini, buku mulai di lupakan dan pelajaran di nomer duakan.
Gw rindu dimana gw sering liat adalah bocah bermain tanpa menggunakan tekhnologi, permainan jadul tanpa aliran listrik di dalamnya dan yg jelas tanpa batre.
llu liat moral anak jadul sama anak kekinian, beda bangt kan, anak-anak kekinian krisis banget moralnya.

"MERAYAKAN KELULUSAN DENGAN CARA MENCORAT-CORET SERAGAM, BENAR ATAU SALAH???"


 Memberikan kelulusan kepada kita, dengan cara apa kita bersyukur? Tentunya tidak dengan cara Mencorat-coret seragam, karna mencorat-corer seragam itu menurut gw sama halnya menghina perjuangan 3tahun kita selama masa di sekolah.

Memang menyenangkan ketika kita melakukan perpisahan secara beramai-ramai bersama teman, tapi apakah harus dengan cara mebcorat-coret seragam, ngumpul/konvoi di jalanan? Menurut gw itu kesalahan besar, selain rugiin diri llu sediri, secara tidak sadar llu juga gak ngehargai perjuangan llu semasa sekolah, llu ga ngehargai ORANG yg sudah ngebeliin llu seragam, dan llu termasuk golongan orang yg gak bersyukur.

Sadarlah dik, merayakan kelulusan bukan tentang mencorat-coret baju, atau konvoi tak berguna, banyak hal berguna ketika merayakan kelulusan misal mengadakan syukuran atau berkumpul bersama keluarga misalnya, sayangi seragam llu, kalau llu ga mau nyumbangin tuh seragam maka simoenlah, simpen sebagai bukti kenang-kenangan llu semasa perjuangan sekolah, seragam itu bukti tawa, canda, tangis, kegembiraan,dan persahabatan, simpen baik-baik di lemari llu, di kamar llu, karna gw jamin suatu saat llu bakal kangen make tuh seragam dan gw jamin suatu saat llu bakal berfikiran ingin kembali sekolah dan memakai kembali itu seragam.

Gw pernah lulus, gw pernah corat-coret, gw juga konvoi dan demi TUHAN sekarang gw sungguh sangat menyesal melakukan hal bodoh itu.