Wednesday, November 30, 2016

Masih Sibuk Kejar Cita-Cita, Diributi Pertanyaan 'Kapan Nikah'. Ini 13 Jawaban Simple Tapi Ngena!



Terimalah kenyataan. Kamu yang kemarin-kemarin tanpa dosa bertanya ‘Kapan nikah?’ pada teman atau sepupumu, pada saatnya nanti juga akan menghadapi pertanyaan yang sama. Kamu yang sudah atau sedang mengalami, pasti tahu seberapa menyebalkannya momen ini. Rasanya percuma prestasi yang kamu tumpuk-tumpuk dalam CV-mu, karena yang dipertanyakan hanya status pernikahanmu.
Tapi memang semua orang akan mengalaminya, kecuali bila kamu menikah H+1 wisuda. Jadi kamu hanya perlu menyabar-nyabarkan diri saja. Lebih baik tetap fokus pada hidupmu saja. Tak perlu memikirkan pertanyaan orang-orang, yang belum jelas juga apakah bertanya karena perhatian atau sekadar basa-basi saja. Namun, tak bisa disangkal bahwa menghadapi pertanyaan yang sama berulang-ulang membuatmu bosan dan geram juga. Pakai jawaban-jawaban ini untuk membuat mereka berhenti bertanya. Tapi kalau mereka masih ngotot, sudah tinggalkan saja.

1. “Pass! Pass! Pertanyaan selanjutnya!”



Seharusnya orang sudah tahu bahwa pernikahan bukanlah kuis yang punya satu jawaban pasti. Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah, dan yang sudah dipersiapkan baik-baik pun belum tentu sukses hingga hari-H. Jadi karena mereka tidak bisa membedakan kuis dan pernikahan, jawab saja dengan kalimat yang sama gilanya.

2. “Aku masih pengen lama-lama sama Mama, nikahnya nanti-nanti aja ah…”



Tak perlu emosi ataupun mendadak galau saat mendapat pertanyaan kapan mau menikah. Tapi kamu bisa memasang ekspresi serius dan memberikan jawaban yang ekstra bijak. Bila yang bertanya orang tua, jangan lupa menambahkan satu alasan manis di ujung jawaban yang intinya kamu belum mau pisah dengan orang tua.

3. “Suatu hari nanti pasti kan bercahayaaa, pintu akan terbukaaa, kita langkah bersamaaa…”




Kamu yang besar bersama lagu-lagu Stingky, Basejam, Dewa 19, dan Sheila on7, pasti akrab juga dengan lagu Malaysia milik Iklim ini. Judulnya Suci Dalam Debu. Bila kamu cukup PD, jawab sambil menyanyi dengan lantang bahwa kamu akan menikah suatu hari nanti. Ya, suatu hari nanti.

4. “Jakarta demo terus, Donald Trump jadi Presiden, dunia makin gila, dan yang kamu tanyain malah kapan aku nikah?”




Tujuan sebenarnya sih untuk mengalihkan perhatian. Tapi dengan nada dan ekspresi yang pas, kamu bisa menyentil ego yang tanya dengan memberi kesan betapa receh pertanyaannya. Dengan begitu mungkin dia enggan bertanya-tanya lagi karena malas disembur dengan alasan yang cerdas dan garang.

5. “Sabar dong. ‘Kan BMW lakunya nggak secepat truk pickup. Hehehe”




Karena menjawab ‘Iya nih, belum ada yang ngelamar’ akan terkesan kurang elegan, kamu bisa menjawab dengan sedikit ngocol. Ibaratkan mobil yang mahal, pasti lakunya butuh waktu karena tidak semua orang bisa membelinya. Narsis dan sombong memang. Tapi sekali-kali tak apa kan?

6. “Sedang diproses nih, Tante. Ditunggu aja kabar selanjutnya yaa.”



Maksudnya, proses pencarian jodoh yang akhirnya hanya Tuhan yang tahu kapan akhirnya.

7. “Agnezmo yang punya segalanya aja masih belum siap nikah. Lha aku mah apa atuh?”



Alasan yang sebenarnya tentu karena kamu masih punya segudang mimpi dan cita-cita yang ingin kamu gapai sebelum menikah. Karena itu, meski sudah bekerja dan sudah masuk ‘usianya’, belum tentu kamu sudah siap berkeluarga. Tapi mengeluarkan jawaban ini pastinya terlalu panjang dan ribet, sementara kamu sudah terlanjur malas duluan. Untuk mempersingkat, rujuk saja satu orang hebat yang belum menikah supaya kamu seolah-olah ‘punya teman’.

8. “Jawabnya ada di ujung langit, kita ke sana dengan seorang anak….”




Sama seperti jawaban nomor 3, merujuk pada sebuah lagu bisa menjadi alternatif jawaban yang oke punya. Bila si penanya adalah teman sepermainan yang dulu sama-sama menghabiskan hari Minggu dengan nonton Dragon Ball, menyanyikan soundtrack-nya adalah jawaban yang jenius! Tapi kalau yang tanya nggak pernah nonton Goku sih ya jawaban ini kurang tepat.

9. “Maunya sih minggu kemarin sih. Tapi apalah daya, manusia cuma bisa         berencana.”



Mau bagaimanapun, ‘manusia hanya bisa berencana, pada akhirnya Tuhan juga yang menentukan’adalah jawaban atas segala persoalan. Bila sudah mengeluarkan jawaban ini, seharusnya orang sudah tidak berani bertanya lagi. Memangnya dia mau mempertanyakan takdir Tuhan?

10. “Aku nggak tahu. Coba deh kamu tanya langsung pada yang Di Atas.”



Ingat nggak sih, ketika rekan kerjamu bertanya tentang sesuatu yang kamu tidak tahu, lalu kamu menyuruhnya langsung bertanya ke atasan? Nah, bayangkan saat ini kamu menghadapi situasi yang sama. Karena kamu tidak paham bagaimana rencana Tuhan, jadi biarkan dia bertanya langsung pada-Nya.

11. “Waduh susah itu jawabnya”




Jawaban ini cocok kamu terapkan bila si penanya adalah orang yang baru kenal. Tapi kalau dipikir-pikir dia kurang ajar juga ya, baru kenal sudah berani bertanya-tanya soal kapan nikah

12. “Kamu udah bosan yaa doain aku? Ya udah deh, aku minta doa ke yang lain.”




Karena jawaban ‘Doain aja’ sudah terlalu mainstream, kamu perlu mengubahnya agar sedikit lebih catchy. Mungkin selanjutnya dia tidak akan mau bertanya lagi, karena malas ‘ditagih’ doa lagi.

13. Bila itu semua sudah tidak mempan, senyum dan tinggalkan saja.


 



Namun terkadang kita harus berdamai dengan kenyataan. Tetap ada saja orang yang tidak peka, dan terus-terusan bertanya meski kamu sudah membuat seribu satu jawaban. Karena itu, percuma menghabiskan banyak waktu mengurusinya. Senyum dan tinggalkan saja. Biarkan dia mengartikan sendiri jawabanmu yang ambigu, sementara kamu kembali fokus pada hidupmu.

Percuma merasa tersinggung, karena mereka tidak akan berhenti bertanya hanya karena kamu terkesan tak suka. Galau atau baper saat ditanya kapan nikah hanya akan membuat pikiranmu terbebani juga. Karena itu, kamu hanya butuh hati yang sabar dan seribu trik untuk menjawab pertanyaan menyebalkan itu. Abaikan saja, dan teruskan usahamu memantaskan diri. Sambil, tentu saja, diam-diam berdoa supaya dipertemukan dengan dia yang bisa menjawab semua pertanyaan

Tuesday, November 29, 2016

Ungkapan Rinduku, untuk Dirimu yang Jauh di Tanah Rantau


Rindu itu tiba-tiba datang dan pergi begitu saja. Kali ini dia datang dengan sangat tiba-tiba setelah mengetahui dirimu jauh disana, tapi bukan karena kau telah pergi jauh, karena memang dirimu masih lekat dihatiku, rasaku tetap untukmu.


1. Bagaimana Kabarmu Disana?



Hay apa kabarmu disana? Entah sudah berapa lama aku tak mendengar suaramu setelah terakhir waktu itu. Menatap senyummu yang manis dan menggoda. Menatap sepasang mata indah yang mempesona. Mungkin aku tidak akan pernah bisa untuk melakukan hal-hal itu lagi, karna kau telah jauh disana.
Jaga dirimu yang telah berubah 180 derajat menjadi wanita yang sangat sholehah itu, hati-hati disana, dunia luar tak selembut yang pernah dirimu bayangkan. Jika menoleh ke belakang, saat pertama kenal dirimu dan mencoba mendekatimu dengan obrolan-obrol

Semoga Allah selalu menjaga dirimu dimanapun dirimu berada dan semoga kita di pertemukan untuk hal yang baik. Semoga dirimu menjadi wanita yang hebat, wanita yang sholehah, wanita yang luar biasa, dan semoga dirimu dapat menggapai cita-citamu yang begitu kau idam-idamkan. Semoga kamu tak pernah lupa akan diriku, begitupun aku tak akan pernah lupa akan dirimu dan kenangan kita.
Ya Allah jadikanlah dia sesorang yang bisa menemani hamba nanti..an yang tak berarti.


Tapi dari situ kita bisa kenal dan dekat sampai akhirnya ada kata "kita". Ada kamu dan aku, si bawel dan si jelek.

2. Kabarmu adalah Kabar Baikku



Entah karna apa engkau menghubungiku, kau bertanya kabarku. Tak seperti biasa dirimu menanyakan kabarku, ntah aku hari merasa apa. Senang atau sedih dirimu menanyakan kabarku. Tapi setidaknya dirimu masih mengingatku,
Engkau sapa diriku dengan panggilan nama tanpa "Kak, apa kabarmu..?"

3. Semoga Di Pertemukan Kembali



Inginku menemuimu lagi, tapi kini dirimu telah jauh disana.
Entah kapan lagi aku akan menemui dirimu lagi, rasa rindu ini selalu hadir di saat yang tidak tepat, di saat aku sedang mencoba untuk menyibukan diri untuk melupakanmu. Kenangan indah yang dulu kita buat selalu melintas dan membuatku teringatmu kembali. Hai "W", semoga kita dipertemukan kembali atas dasar rasa yang dulu pernah ada.
Aku akan menghalalkanmu dengan cara yang tepat, karna aku terlanjur menyayangimu sepenuhnya.

4. Doaku Untukmu



Semoga Allah selalu menjaga dirimu dimanapun dirimu berada dan semoga kita di pertemukan untuk hal yang baik. Semoga dirimu menjadi wanita yang hebat, wanita yang sholehah, wanita yang luar biasa, dan semoga dirimu dapat menggapai cita-citamu yang begitu kau idam-idamkan. Semoga kamu tak pernah lupa akan diriku, begitupun aku tak akan pernah lupa akan dirimu dan kenangan kita.
Ya Allah jadikanlah dia sesorang yang bisa menemani hamba nanti..

5. Pesanku Untukmu Yang Mencoba Hidup Di Tanah Rantau



Di seberang sana kau telah memasuki dunia yang tak pernh engkau bayangkan,  yang akan membuatmu menjadi wanita yang lebih hebat, wanita yang sangat kuat, dan wanita layak menjadi pendamping di masa depan seorang laki-laki pilihanmu kelak, laki-laki yang sudah di gariskan menjadi jodohmu nanti dimasa depan.
Mungkin aku telah terlalu banyak memuat kesalahan-kesalahan besar dalam hubungan kita. Terlanjur sayang? Ya, mungkin itu yang aku alami, Diriku selalu gagal melupakan semua tentangmu, mungkin banyak yang orang bilang gagal move on. Ya, itu yang aku alami.
Aku bangga denganmu, bangga dengan perubahan dirimu yang berubah seperti membalikan telapak tangan. Hai wanita sholehah yang sedang di seberang sana, semoga kau selalu ingat diriku, dan semoga yang disemogakan.

Kenapa Rasaku Tak Pernah Hilang?



Kamu yang tak pernah hilang dalam jemari ingatanku walau sejengkal.
Perasaan benci sering kali terucap, betapa bodohnya diriku selalu memaafkanmu ketika kata maaf bukan soal memaafkan tapi melainkan persaan cinta ini begitu dalam.

Kau tak pernah sadar tulusnya cinta ini.
Aku tak pernah tahu cara melupakanmu, seingatku sewaktu perjumpaan terakhir kita, hanya itu yang ku ingat.
Butuh waktu bertahun-tahun untukku memberanikan diri melepas bayangmu.
Tapi, "nol" besar! Aku semakin mengingatmu, mengingat garis wajahmu, mengingat setiap derap langkahmu.
Batinku mulai terennyuh saat waktu tak pernah berpihak padaku. Cinta bukan soal maaf-memaafkan tapi kita bicara tentang harga diri.
Ya, selama ini aku tak pernah berpikir jernih tentangmu.
Di mataku kau bahkan terlihat indah dan sempurna elok menawan. Kamu tahu?
Semua ini karna cinta!

Untuk Seseorang yang Mengajariku Mengenali Batas



Dua hari yang lalu kau mengguratkan kesadaran tentang batas, belajar lebih tentang satu dua bahkan tiga ataupun yang lainnya batasan tentang diri sendiri, kau, dan mereka. Perlu memutar otak mencoba menerka maksud dari setiap kalimatnya. ya hanya menerka dan menyimpulkannya sendiri tanpa bertanya padamu dengan lebih teliti. Menjadi besar dengan jiwa yang besar, memahami diri dan batasannya.
Kau bilang itu sulit dan aku selalu mencoba tak peduli setiap kau berkata begitu "katamu menimpali setiap pertanyaanku". Mungkin aku hanya perlu waktu untuk menyesuaikan prinsip yang berbeda dengan aturan berbeda. Namun sebenarnya aku tau, kau memperhatikanku lebih. Aku pun tahu aku hanya perlu waktu untuk membedakan batasan.

Kali ini aku berfikir tentang pembelajaran, menjadi dewasa dengan pilihan, tak hanya selalu mengeluh padamu setiap kali dalam percakapan. Perlu mengerti arti keikhlasan dan kedewasaan dalam diam, tak perlu banyak bicara. Kau tahu, aku tau, sudah cukup. Kau bilang ingin eksis atau apalah. Terkadang wanita juga butuh penjelasan dan kepastian. Kau bisa tenang, suatu hari nanti ia akan mengenali batasannya sendiri, kau dan batas mereka. Terima kasih. Terima kasih sekali lagi untukmu setiap waktu.

Ini Cara Menulis Motivation Letter yang Baik dan Benar



Motivation letter adalah salah satu dokumen yang kerap kali diajukan sebagai persyaratan apabila kamu ingin mendaftar program beasiswa atau mendaftar program studi. Motivation letter juga dikenal dengan nama lain, misalnya Statement of Purpose/Letter of Intent.
Lewat motivation letter, tim penyeleksi kandidat dapat melihat bagaimana cara kamu berpikir, apa tujuanmu mendaftar program beasiswa tersebut, dan potensi yang kamu miliki.
Motivation letter yang tepat akan meningkatkan peluangmu untuk diterima sebagai penerima beasiswa. Bingung bagaimana cara membuat motivation letter yang baik? Simak di sini!

Apa saja yang harus dijelaskan dalam motivation letter?

Siapa diri kamu

Hal ini penting untuk membantu tim penyeleksi untuk mengenal diri kamu lebih baik. Ingat bahwa mereka tidak mengenal dirimu dengan baik sehingga penting bagimu untuk memperkenalkan dirimu dengan baik. Kamu perlu menjelaskan karakter kamu, kekuatan dan kelemahanmu melalui motivation letter ini.

Latar belakang pendidikanmu

Latar belakang pendidikan menjadi komponen yang penting untuk kamu ceritakan mengingat sebagian besar beasiswa menjadikan latar belakang akademik sebagai salah satu persyaratan pendaftaran. Ceritakan pendidikan yang pernah kamu tempuh dan training lainnya yang pernah kamu ikuti.

Pengalaman dan prestasi

Uraikan pengalamanmu dengan lugas lewat motivation letter. Pengalaman yang kamu uraikan bisa berupa program yang pernah kamu ikuti, kursus, training, beasiswa yang pernah kamu dapatkan, pengalaman magang, pengalaman kerja, maupun pengalaman penelitian. Kamu juga perlu menjelaskan prestasi yang pernah kamu capai dengan jelas.

Kompetensi dan skill

Uraikan juga mengenai kompetensi dan skill yang kamu miliki. Ini akan menjadi pertimbangan bagi tim penyeleksi untuk mengetahui nilai plus kamu dibanding kandidat lain.

Alasan melanjutkan studi

Alasan mengapa kamu ingin melanjutkan studi melalui program beasiswa tersebut dan alasan pemilihan bidang studi
Berikan alasan yang jelas dan lugas mengapa kamu melanjutkan studi dengan jalur beasiswa dan alasan pemilihan bidang studi. Berikan alasan kuat dan rasional. Hindari alasan yang tidak jelas dan tidak kuat. Kamu bisa menjelaskan dan menyinggung mengenai minat dan tujuanmu mengikuti program beasiswa itu, memilih universitas tersebut, memilih bidang studi tersebut, dan alasan mengapa kamu ingin studi di negara tersebut.

Mata kuliah apa saja yang menguntungkan untukmu dalam program studi tersebut

Kamu juga bisa menjelaskan secara singkat mata kuliah yang kamu pertimbangkan akan menunjang masa depanmu.

Mengapa kamu memerlukan beasiswa dan pantas mendapatkannya

Kamu perlu menguatkan alasanmu mengapa kamu pantas mendapatkan beasiswa tersebut, uraikan apa keunggulanmu dan prospek di masa depan.

Apa yang kamu lakukan setelah studi

Hal ini sangat penting karena tim penyeleksi akan melihat potensi kamu di masa yang akan datang. Mereka juga akan melihat rencanamu dan kontribusimu setelah lulus. Untuk membantu kamu menguraikan hal ini, kamu perlu mengetahui tujuan diadakannya beasiswa tersebut. Sebagian program beasiswa memang mengharapkan penerima beasiswa setelah lulus untuk berkontribusi di negara masing-masing. Nah, kamu perlu tahu dulu tujuan beasiswa tersebut untuk membantu kamu menyusun rencana setelah studi.

Tips dan trik membuat motivation letter

Latar belakang pendidikan atau pekerjaan harus saling berkaitan

Penting sekali latar belakang pendidikan atau pekerjaan yang berkaitan. Dari sini akan terlihat potensi dan minat kamu terhadap suatu bidang.

Penggunaan tata bahasa yang baik

Gunakan tata bahasa yang baik dan santun. Jangan terlihat terlalu sombong atau meninggikan diri, tetapi juga jangan terlihat terlalu merendahkan diri atau pesimis. Pastikan kamu menggunakan bahasa yang enak dibaca.

Perhatikan struktur penulisan

Jabarkan tiap bagian secara terstruktur sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui hal dan alur yang ingin kamu sampaikan.

Uraikan keunikan dan keunggulanmu dibandingkan kandidat lainnya

Seperti yang diuraikan sebelumnya, penting untuk menggarisbawahi keunggulan dan potensi kamu pada motivation letter. Jika kamu kesulitan untuk menemukannya, cobalah untuk pikirkan apa yang kira-kira dimiliki oleh orang lain dan apa yang membedakan kamu dengan mereka. Bersikaplah sepositif mungkin. Kamu bisa uraikan partisipasimu dan kontribusi pada masyarakat, partisipasi dalam kejuaraan nasional maupun internasional, publikasi tulisan di jurnal, karya ilmiah yang pernah dibuat dan lain-lain.

Uraikan tujuanmu memilih program tersebut

Tujuan ini sangat penting karena pada hal ini akan dilihat apa motivasi kamu mendaftar sebagai kandidat. Apakah kamu memiliki tujuan yang jelas atau tidak. Alasanmu juga harus logis dan rasional. Hindari alasan yang kurang kuat seperti hanya ingin mendapat gelar. Kaitkan tujuanmu mendaftar program dan bidang studi tersebut dengan tujuanmu setelah selesai studi atau kontribusi apa yang ingin kamu buat untuk negara.

Buatlah satu motivation letter untuk satu universitas

Jika kamu berniat untuk mengajukan aplikasi ke beberapa universitas, membuat satu motivation letter dan mengirimkannya ke beberapa universitas bukanlah cara yang tepat.

Jika IPK mu tidak terlalu bagus atau menonjol, sertakan alasan mengapa hal tersebut terjadi

Kemukakan alasan logis yang dapat diterima oleh tim penyeleksi. Sertakan alasan kuat mengapa kamu layak dipilih meskipun nilai IPK mu tidak menonjol.

Beberapa hal yang harus dihindari dalam penulisan

Tata bahasa yang salah dan tanda baca yang salah

Kamu sebaiknya melakukan pengecekan ulang setelah menyelesaikan penulisan. Periksa kembali tata bahasa yang digunakan apakah sudah sesuai, tepat, dan santun. Kemudian cek kembali apakah ada typoatau tanda baca yang salah. Hindari penggunaan kata kontraksi seperti tidak bisa, tidak, dan sebagainya. Tampilkan kemampuan terbaikmu dalam menulis.

Penggunaan kalimat sehari-hari

Hindari penggunaan kata kontemporer yang tidak sesuai dengan kaedah penggunaan bahasa dalam penulisan formal. Jangan gunakan bahasa gaul dan tidak formal.

Perasaan rendah diri dalam mengungkapkan kemampuan dan potensi diri

Penyeleksi adalah pihak yang tidak tahu tentang dirimu dengan detail, sehingga kamu perlu menjelaskan dengan jelas apa kelebihanmu dibandingkan orang lain. Jangan berharap penyeleksi akan mencari tahu dan menggali potensimu dan kelebihanmu tanpa kamu menjelaskannya karena mereka memiliki banyak kandidat yang harus dipertimbangkan.

Bersikaplah profesional dan hindari menyalahkan keadaan

Hindari kesan yang timbul seperti menyalahkan keadaan karena sibuk organisasi atau berbisnis karena itu memberikan gambaran bahwa kamu bukan orang yang bertanggung jawab pada tugas pokokmu. Hindari kesan mengeluh pada keadaan yang kurang mendukung. Sebaiknya ceritakan masa depan, harapan, dan cita-citamu di masa depan.

Saturday, November 26, 2016

Saat Jodoh Tak Juga Datang, Mungkin 5 Hal Ini yang Jadi Penyebabnya

Menunggu jodoh datang rasanya mirip-mirip menunggu hujan di musim kemarau. Kadang kamu merasa hujan sudah akan turun. Tapi ternyata awan hujan hanya lewat sebatas menabur mendung dan angin. Ada sedikit rasa kecewa. Apalagi untuk soal jodoh, kamu sendiri tak henti-hentinya berjuang. Kamu merasa sudah mengusahakan semua hal. Tapi sayangnya jodohmu sendiri belum juga datang.
Lalu sebenarnya apa yang salah atau apa yang kurang dari usahamu? Kenapa saat sudah merasa sesiap ini, belum juga dipertemukan? Bisa saja beberapa alasan ini terlewat kamu renungkan.

1. Kamu mungkin berupaya terlalu keras. Padahal kadang jodoh datang dengan cara tak terduga



Membenahi diri, mulai dari penampilan sampai pribadi supaya terlihat menyenangkan sudah kamu lalui. Membuka diri ke lingkungan yang lebih luas pun tak kurang-kurang. Selama ini kamu fokus dengan semua usaha pencarian jodoh. Seolah jodoh adalah salah satu perjuangan penting di hidup yang harus diupayakan dengan keras. Tapi sayangnya setelah melalui itu semua, dia tak juga datang. Membuatmu resah dan berpikir, apa mungkin perjuanganmu kurang keras?
Padahal jodoh sendiri seperti bintang jatuh, yang sering muncul tanpa prediksi. Toh mau kamu usahakan dengan keras atau pikirkan sampai kepalamu panas, kalau memang belum waktunya, tak bisa dipaksakan juga. Jalani saja porsi hidupmu yang ada sekarang dengan baik. Sambil terus percaya, dia pasti datang kelak.

2. Siap menjalin hubungan, tapi ternyata belum selesai dengan urusan dirimu. Ada hal-hal yang harus diperjuangkan dulu olehmu



Aku udah siap buat nikah sekarang. Tapi jodohnya belum datang.
Sering kali kamu merasa sangat siap untuk menjalin hubungan, bahkan bukan yang sekadar pacaran. Kadang kamu sendiri membayangkan bagaimana kehidupan kelak saat harus berbagi peran. Ada rasa percaya diri, kamu sudah bisa diandalkan untuk saling berkompromi. Tapi nyatanya, kamu lupa urusan membagi waktu antara kerjaan, keluarga, teman atau diri sendiri saja masih keteteran. Kamu pun sering dibuat bingung dengan perjalanan karirmu ke depan.
Bukankah ini tanda, kalau sebenarnya urusan dengan dirimu saja belum selesai. Selama ini kamu sibuk mencari. Berbenah pun semata-mata demi jodoh. Sedangkan perjuangan untuk sisi lain hidupmu, seperti membangun karir dikesampingkan begitu saja. Kalau tak selesai begini, pantas saja dia belum datang.

3. Kadang kayakinanmu soal kesiapan ini bagian dari nafsu semata, saat melihat teman yang sudah berkeluarga



Teman-temanmu kebanyakan sudah banyak menikah dan punya anak. Ada beberapa juga yang dalam proses perencanaan berumah tanga bersama pasangannya. Sedangkan kamu, pacar saja tak punya. Gebetan seringnya datang seperti hembusan angin, kencang di awal lalu hilang begitu saja.
Melihat keadaan yang seperti itu, diam-diam kamu meyakinkan diri sendiri bahwa kamu pun siap seperti mereka. Keyakinan ini seolah semakin kuat seiring dengan bertambahnya keinginan untuk memiliki pasangan. Kamu menggebu-gebu berjuang memantaskan diri, mengenal banyak orang, sampai sesekali tanpa segan meminta bantuan teman untuk mengenalkan dengan seseorang.
Apa ini yang disebut kesiapan yang murni naluri? Bukankah yang seperti ini terlihat seperti obsesi?

4. Urusan hati yang lalu belum tuntas. Sosok mantan masih kamu anggap sebagai patokan jodoh yang pantas



Mungkin kamu bisa bilang, sudah move on dari mantan. Karena kamu sudah tak mengejar-ngejar dia lagi atau sudah biasa juga saat melihat sosoknya. Tapi sayangnya, sampai sekarang kamu masih mencari seseorang yang sosoknya mirip dengan mantan. Kamu pun sering membandingkan cowok yang kamu kenal sekarang dengan sosok mantan. Entah secara penampilan, cara berbicara, sampai sikap, dan pemikiran.
Hal seperti ini yang membuatmu lupa, kalau move on itu soal beranjak sepenuhnya, termasuk bayang-bayang sosoknya. Sebab sosok mantan pun tak bisa kamu jadi patokan untuk mencari jodoh. Kamu harus berani mengenal orang baru, termasuk dengan kepribadian yang baru pula.

5. Klise, tapi jodoh memang di tangan Tuhan dan semesta. Dirimu bisa mencari dengan usaha, tapi semua tetap butuh restu dari-Nya



Sudah sering sekali kamu mendengar soal jodoh yang ada di tangan Tuhan. Klise, tapi memang pada akhirnya segala usahamu harus diserahkan kepada-Nya. Apa gunanya memperbaiki sikap, penampilan, dan meluaskan pergaulan dengan mengenal banyak orang baru, kalau kamu tak meminta restu dari-Nya?
Mau dipikirkan dan dirasakan sampai gregetan sendiri pun tak akan pernah selesai rasanya
Pada akhirnya menemukan pasangan itu tak hanya proses atau usaha yang kamu amini sendiri. Sedangkan sisanya kamu serahkan kepada Tuhan dan semesta. Kamu cukup bermodal percaya, kalau jodoh datang setelah ada restu dari-Nya.
Kalau kita mau tenang sebentar saja, sebenarnya urusan jodoh tak ada hitungan matematisnya. Dia bisa datang kapan saja, bahkan di saat yang tidak kita duga.


Friday, November 25, 2016

Kata kata Hikmah




Kita pernah "DILUKAI" 
dan mungkin pernah "MELUKAI" 
tapi kerana itu kita BELAJAR 
tentang bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan.

Kita pernah "DIBOHONGI"
dan mungkin pernah "MEMBOHONGI",
tapi dari itu kita belajar tentang KEJUJURAN.

Andaikan kita tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini, mungkin kita tidak pernah belajar arti diri MEMINTA MAAF dan MEMBERI MAAF.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan
terulang kembali. Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan,..
yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari ESOK yang lebih baik.

Hidup adalah proses,
Hidup adalah belajar.
Tanpa ada batas umur,
Tanpa ada kata tua

JATUH, berdiri lagi
KALAH, mencoba lagi
GAGAL, bangkit lagi,
Sampai Allah memanggil:
"Waktunya PULANG"


Monday, November 21, 2016

Sebuah Alasan untuk Tidak Menangis karena Perpisahan

Masih ingat, ketika itu senja masih lugu, dan daun-daun yang gugur digembala angin muson, menuju musim penghujan–tempat petrichor dihujani pujian. Sore itu kita bertemu, dan dua cokelat panas membungkam suara kita. Atau sebenarnya, khawatirku yang tak mau bicara.

Aku tak bisa membedakan, karena yang kutahu, aku hanya ingin diam dan mencuri aroma tubuhmu tanpa jera, selagi bisa. Sebab memang, jika harus dipaksa bicara, hanya harapan yang akan tersampaikan, dan kutahu, itu tidak akan membuatmu nyaman. Sore kala itu cukup dingin, dan kain rajut hadiah dariku yang membalut tengkukmu, kuharap bisa menyampaikan hangat, yang mungkin tidak pernah sempat aku berikan. Karena bagaimana jika, sore ini adalah yang terakhir kalinya kita berjumpa? Sebisa mungkin, aku harus siap dengan kemungkinan itu, bukan?


Lalu perlahan, sang surya mati dengan jemawa, diselimuti pendar cahaya, di mata yang terlalu takut menunjukan yang sebenarnya. Senja pergi bersama kesedihan yang tertahan. "Tak boleh ada airmata untuk sebuah perpisahan", kata hatiku. Entah siapa yang pantas dikatakan pergi, kau yang akan menikah dengan seseorang yang kau pilih, atau aku yang tetap menjadi pecundang, bahkan sampai di kesempatan terakhir yang kumiliki. Tapi yang kutahu, cinta seharusnya membahagiakan, bukan? Maka kubiarkan kau bahagia dengan pilihanmu.

"Sampai kapan, kita akan diam begini?", katamu, membangkukan lamunanku. "Kau masih ingat awal perkenalan kita?", tanyaku, terkejut. "Iya, waktu itu aku masih siswa baru, dan tersesat di koridor sekolah hahaha!", kau tertawa. "Lalu kamu datang dengan sikapmu yang dingin, menarik tanganku, dan membawaku ke dalam kelas. Waktu itu kamu ketua kelas, kan?", lanjutmu. Aku hanya bisa tersenyum. Lalu kau terdiam, menatap bias lampu jalan lewat jendela.

"Aku rindu situasi kala itu", katamu. "Aku juga rindu, setiap perbincangan kita di atap sekolah", sahutku. Seketika itu juga, kau menatap mataku dalam. Ada pertanyaan yang tak dapatku terka di kerut keningmu. Kita sama-sama diam. Lalu perlahan-lahan kau melepas gelang akar yang pernah kuberikan, dari lenganmu. "Ini aku kembalikan, maaf, kamu tidak berhasil membuat takdirmu sendiri". Katamu .
"Jaga dirimu baik-baik".
Sambil memakaikan gelang itu di lenganku. "Aku pamit". Beberapa tahun yang lalu, di sebuah atap gedung sekolah. Langit begitu cerah kala itu, dan mukaku semerah saga ketika memakaikan gelang akar yang kubuat, di lenganmu. "Aku akan membuat takdirku sendiri. Kelak, kita akan menikah, dan untuk sementara biarkan gelang ini mengikat nadimu, sampai kamu menjadi takdirku", aku tersenyum kala itu, dan meninggalkanmu di atap dengan sebuah tanda tanya.

Hari ini, aku berdiri tepat di hadapanmu. Gaun biru dan kulit putihmu, serupa langit dan awannya. Perlahan tapi pasti, hanya tinggal beberapa langkah lagi, kau akan pergi meninggalkanku dengan sebuah tanda tanya. "apa kau bahagia?". Senyummu merekah, seakan mengajakku untuk ikut bahagia.

Dan tanpa disadari, aku menyambut senyummu, tanpa resah. Nyatanya kau berhasil memberiku alasan, untuk tidak menangis karena perpisahan. Tepat seperti pertemuan terakhir kita, beberapa hari yang lalu. Ketika senja telah ranum, bersama dua cangkir cokelat panas, dan sedikit pandang yang berbalas, kau melepas gelang akar yang pernah kuberikan. "Ini aku kembalikan, maaf, kamu tidak berhasil membuat takdirmu sendiri".

Katamu. "Jaga dirimu baik-baik". Sambil memakaikan gelang itu di lenganku. "Aku pamit". "Baiklah, tapi berjanjilah kepadaku untuk terakhir kalinya, beri aku satu alasan untuk tidak menangis karena perpisahan". Aku menahan lenganmu yang hendak beranjak. Kau hanya tersenyum lirih, dan pergi. Dan senyummu hari ini, mungkin untuk terakhir kalinya. Tapi alasanmu tersenyum, akan menjadi alasanku untuk tidak menangis karena perpisahan.


"Terima kasih, telah menepati janji", kataku lirih, sebelum akhirnya aku pergi.

Karena Cara Paling Ampuh Untuk Mencapai Target Hidupmu Adalah Dengan Menuliskannya Terlebih Dahulu

5 tahun lagi kira-kira loe mau ngapain?
Gak tau. Gak ada rencana gue. Hidup gue mengalir aja sih.
Ya, di luar sana mungkin banyak orang yang berpendapat bahwa hidup selayaknya dijalani dengan biasa. Tanpa perlu membuat diri tertekan dengan rencana-rencana atau gol-gol yang diinginkan.
Selain tak banyak orang yang punya tujuan jelas dalam hidupnya, lebih sedikit pula orang-orang yang mau menuliskan pencapaian-pencapaian yang diinginkan. Ketika menuliskan keinginan saja malas, kemungkinan untuk bisa meraihnya pun akan semakin kecil.
Namun apakah menuliskan gol-gol yang ingin dicapai memang lebih efektif? Apakah hal itu adalah strategi terbaik untuk mewujudkan tujuan hidupmu, ataukah itu hanya mitos dan sugesti saja? Yuk, kita buktikan sama-sama!

1. Gol-gol yang dituliskan akan lebih mungkin diwujudkan. Hal ini dibuktikan lewat sebuah penelitian di Jurusan Bisnis Administrasi di Harvard.


Penelitian dilakukan dengan menanyai para mahasiswa S2 di Jurusan Bisnis Administrasi di Harvard. Masing-masing diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan. Apakah mereka sudah menuliskan tujuan-tujuannya di masa depan, ataukah sudah menyiapkan rencana-rencana khusus untuk mewujudkan impian mereka jadi kenyataan? Dan hasilnya,
“Hanya ada 3% mahasiswa yang menuliskan gol-gol mereka. 13% lainnya mengaku memiliki tujuan tapi tidak dituliskan alias hanya disimpan dalam pikiran, sedangkan 84% lainnya justru tidak punya tujuan sama sekali.”
Setelah 10 tahun berselang, siswa-siswa tersebut diwawancarai lagi dan hasilnya sangatlah menakjubkan.
“Kelompok mahasiswa yang punya tujuan tapi tidak menuliskannya berpenghasilan dua kali lebih banyak daripada kelompok yang sama sekali tidak punya tujuan. Sementara, kelompok mahasiswa yang hanya 3% justru punya penghasilan 10 kali lipat lebih banyak dari total 97% siswa lainnya.”
Orang-orang yang tidak menuliskan rencananya akan lebih mudah gagal. Hal ini sudah dibuktikan oleh para lulusan Harvard, bahkan jika uang adalah satu-satunya penanda kesuksesan. Tanpa rencana, kamu tidak akan tahu bagaimana mencapai tujuan hidupmu. Mungkin kamu tahu apa yang diinginkan dan bagaimana gambaran umum untuk mencapainya. Tapi, kamu belum tentu tahu langkah-langkah nyata yang akan membawamu ke sana.



2. Definisi sukses tiap-tiap orang bisa berbeda-beda. Tentukan makna kesuksesan dan keberhasilan yang kamu percaya.



Banyaknya keinginan barangkali membuatmu bingung. Pertanyaan “Apa kamu mau sukses?” tentu bisa dijawab dengan mantap. Namun ketika diminta untuk menjelaskan lebih detail perihal kesuksesan macam apa yang diinginkan, kamu justru bingung mengutarakan.
Apakah sukses berarti bisa punya pekerjaan tetap dengan gaji lebih dari 5 juta setiap bulannya? Ataukah sukses berarti jadi wirausahawan dan bisa menjual produk yang laris manis di pasaran? Mungkinkah definisi sukses menurutmu justru sesederhana menikah di usia muda, punya dua anak dan bisa bekerja paruh waktu di rumah?
Definisikan kesuksesan yang kamu inginkan dengan nyata. Apa yang kamu percaya dan hal-hal apa saja yang ingin kamu raih dalam hidup. Luangkan waktu untuk sejenak memikirkannya agar jalanmu menuju gol itu lebih terarah.

3. Rumuskan tujuan-tujuanmu dalam daftar yang jelas. Buat dalam format urutan agar kamu bisa menentukan prioritas.



Gol-gol yang ingin kamu capai dalam hidup sebaiknya dituliskan dalam format listicle. Selain kamu bisa lebih mudah membacanya, daftar keinginan itu pun akan lebih mudah diingat. Yang terpenting, tulis gol-gol yang kamu inginkan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Misalnya,
– Bagaimana caranya punya pekerjaan tetap dengan penghasilan 5 juta per bulan?
– Apa yang harus dilakukan agar bisa punya bisnis sendiri?
– Cara menabung macam apa yang harus diterapkan agar bisa punya rumah sebelum usia 30 tahun?
– Apa yang wajib dipersiapkan jika ingin menikah di usia muda?
– Bagaimana caranya traveling keliling Indonesia?
Selain menulis dengan format listicle dan dalam kalimat pertanyaan, pastikan untuk menentukan prioritas dalam daftarmu. Jika ada 5 gol yang ingin dicapai, tentukan mana yang berada di posisi teratas atau yang harus lebih diutamakan.

4. Jabarkan rencana-rencanamu dengan matang. Tulis dan tempelkan di tembok kamar supaya dapat terus dipandang!


Setelah selesai merumuskan pertanyaan-pertanyaan seperti yang dicontohkan di poin nomor 3, sejenak luangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Misalnya, “Apa yang harus dilakukan supaya bisa punya bisnis sendiri?”, jawabannya tentu saja menyiapkan konsep bisnis dan modal usahanya.
Satu-persatu pertanyaan itu harus bisa kamu jawab sendiri. Siapkan kertas dengan pensil atau bolpoin warna-warni. Buat rumusan gol-gol dalam hidupmu sebagus mungkin karena kertas itu wajib kamu tempelkan di dinding kamarmu. Meskipun bisa menuliskannya dalam laptop atau smartphone, menggunakan kertas yang ditempelkan akan lebih efektif karena setiap saat kamu dapat melihat dan membacanya.

5. Caramu menulis daftar keinginan harus asyik. Buat kalimat yang menarik dan pastinya lebih spesifik.


“Aku harus bisa punya rumah sendiri.”
“Aku harus bisa punya rumah sendiri dengan cara ikut KPR.”
Dari dua kalimat di atas, tentu kalimat kedualah yang sebaiknya kamu gunakan lantaran lebih jelas dan spesifik. Pasalnya, menuliskan gol-gol secara spesifik tentu akan memudahkanmu untuk mewujudkan gol itu. Ketika membaca kalimat yang jelas dan spesifik, pikiranmu akan lebih mudah mencerna dan mengingatnya. Dengan begitu, kemungkinan terwujudnya keinginan itu pun menjadi semakin besar.

6. Agar semangatmu untuk mencapai gol itu tak mudah menipis, tetapkan juga deadlineyang realistis.


Menuliskan deadline pada setiap gol-golmu memang wajib hukumnya. Pasalnya, deadline akan membuatmu terpacu untuk segera melakukan aksi nyata demi mewujudkan gol itu. Misalnya kamu bisa menulis,
“Aku harus punya bisnis sendiri sebelum usia 25 tahun.”
Meski bisa memacu semangatmu, menetapkan deadline tentu tak boleh asal-asalan. Bagaimana pun, deadline yang kamu tetapkan harus tetap realistis agar dirimu sendiri tidak tertekan untuk mewujudkan hal itu. Jika sekarang usiamu sudah 25 tahun, jangan memaksakan diri untuk memiliki bisnis segera. Kamu bisa membuat deadline yang lebih longgar, seperti merintis bisnis sebelum usia 30 tahun misalnya.

7. Supaya strategimu lebih tertata, lengkapi setiap gol yang kamu punya dengan tiga langkah nyata!


Sebuah gol mustahil bisa tercapai jika tak dilengkapi dengan usaha-usaha nyata untuk meraihnya. Kamu yang ingin menyelesaikan skripsi dalam kurun waktu 3 bulan saja misalnya, tentu harus terlebih dahulu merumuskan cara-cara yang akan kamu terapkan agar bisa mencapainya.
1. Nongkrong di perpustakaan setiap selesai jam kuliah.
2. Menyelesaikan 2 sampai 3 lembar tulisan setiap harinya.
3. Bertemu dosen pembimbing setidaknya seminggu atau dua minggu sekali.
Melengkapi setiap gol yang ingin dicapai dengan tiga langkah nyata yang bisa diterapkan adalah cara ampuh untuk lebih cepat meraih tujuan yang diinginkan. Setidaknya, cara ini membuatmu melakukan progres atau kemajuan setiap harinya.

8. Hargai setiap perjuangan yang sudah dilakukan. Prestasi yang berhasil diraih juga patut kamu rayakan.


Kebiasaan menulis to do list atau gol-gol yang ingin dicapai akan memperbesar kemungkinan keberhasilanmu. Rencana yang jelas dan roadmap yang nyata menuju golmu juga membuat keinginanmu dapat tercapai dengan lebih cepat.
Yang pasti, jangan ragu untuk merayakan setiap pencapaian yang berhasil kamu buat. Sekecil apapun prestasi itu, hargailah dirimu sendiri dengan cara merayakannya. Sesederhana membeli semangkuk mie ayam atau segelas es krim setelah tuntas menyelesaikan pekerjaan di kantormu. Pastikan untuk selalu memacu kemampuan diri, tapi jangan pernah lupa untuk menjalani hari-harimu dengan bahagia.
Nah, sudahkah kamu menuliskan gol dan tujuan hidup yang ingin dicapai? Jika sudah, segera lanjutkan perjuangan untuk bisa mewujudkannya, ya!