Tuesday, August 28, 2018

TAHAPAN AYAT PERANG DALAM ALQURAN


Ada beberapa tahap syariat jihad, sampai akhirnya turun surat at-taubah ayat 5, menghapus ayat-ayat tentang jihad sebelumnya
1-Tadinya, jihad diperbolehkan sekadar berperang untuk membela diri dan tidak diwajibkan.
Berdasarkan surat al-hajj: 39.
“ Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (Al-Hajj: 39)
-
2-Selanjutnya, Diwajibkan berperang hanya jika kaum muslimin diserang.
“ Dan berperanglah di jalan Alloh melawan orang-orang yang memerangi kalian.” (Al-Baqarah: 190).
-
3-Terakhir, diwajibkan memerangi seluruh orang musyrik meskipun mereka tidak memerangi kaum muslimin, termasuk memerangi mereka di negeri mereka, sampai mereka mau masuk Islam atau membayar jizyah.
“ Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.”
(At-Taubah: 5).
-
Atau...,
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (At-Taubah: 29)
-
Nah, selama ini kaum muslimin selalu dibodohkan para ulama Su'u
Mereka selalu bawakan ayat jihad di dua fase awal pensyariatan.
Padahal, fase terakhir lah (ketiga) yang harus diamalkan.
Makanya, ibnu qayyim al-jauziyyah menerangkan, "Jihad itu awalnya diharamkan, lalu diijinkan, lalu diperintahkan melawan orang yang menyerang terlebih dahulu, lalu diperintahkan untuk memerangi seluruh orang musyrik."
Fase terakhir inilah yang nanti akan menemukan relevansinya dengan sabda Rasul:
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka menyaksikan tiada Ilah yg berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan hal itu, maka mereka telah menjaga darah dan harta mereka, dan perhitungan amal mereka ada di sisi Allah."
Kalau yang dianggap bukan fase terakhir, gak akan ketemu relevansinya dengan hadits rasul di atas.
Orang kafir itu paling takut & alergi dengar kata "jihad".
Ya, jihad dalam maknanya yang sejati & purifikatif.
Bukan jihad yang terdistorsi oleh ulama suu & sulthan. Karena mereka tahu, dengan jihad, mereka akan diperangi & dibunuh jika gak mau masuk Islam atau bayar jizyah. Kaum wanita mereka akan ditawan.
Makanya, semaksimal mungkin mereka selewengkan makna jihad, melalui bantuan para ulama suu.
Biarkan kata jihad eksis, namun sudah dikebiri maknanya. Karena jika tidak, maka mereka akan diperangi.
Begitu mungkin yang ada di benak orang2 kafir, musyrik, dan para thaghut.
-
Wallahu a'lam..

No comments:

Post a Comment

NOTES :
- Harap bekomentar sesuai dengan judul postingan
- Tidak diperbolehkan mempromosikan barang atau berjualan
- Bagi yang berkomentar menyertakan link dianggap spam

==> SELAMAT BERKOMENTAR .... :D